Resensi Buku: UFO


Judul      : Cerita UFO
Penulis   : Gino 
Tebal     : 160 halaman
Penerbit : Masmedia Buana Pustaka
ISBN    : 978-602-8350-89-1

Berbicara soal UFO, semua orang pasti mengindentikan dengan piring terbang. Isinya tentu saja Alien alias makhluk luar angkasa yang sedang meneliti atau terdampar menuju bumi. Berbagai film Sci-fi telah memperlihatkan bagaimana gambaran UFO beserta aliennya dengan berbagai versi bentuk dan cerita.
Musim banjir tahun 90-an, saat masih SD di kampung, saya pernah melihat benda terbang yang berbentuk tabung dan berjalan miring melintas kawasan selatan dusun. Benda itu mengeluarkan cahaya berwarna kekuningan dan menurut saya itu bukan pesawat terbang. Intepretasi saya saat itu, benda terbang tersebut adalah santet, pulung atau mistis lainnya yang penuh tabir misteri. Memang UFO adalah benda yang penuh misteri.
Lewat tangan kreatif Gino, kartunis yang saya ketahui sejak SD ketika membaca majalah Mentari Putra Harapan, UFO memiliki sesuatu yang menarik dalam kajian kartun. Buku Cerita UFO adalah menjawab segala seluk beluk dan misteri tentang UFO (Unidentified Flying Object) dengan berbagai penjelasan mulai dari sejarah sampai pada cara membuat foto rekayasa penampakan UFO dengan menggunakan teknik yang sederhana. Lalu apa motif kedatangan UFO ke bumi, ada yang bilang mereka adalah makhluk asing yang sedang melakukan survei untuk mencari tempat tinggal yang baru di saat tempat lamanya penuh sesak. Ada yang bilang UFO bertugas untuk memotret segala sesuatu yang penting di bumi dan ada pula yang bilang bahwa UFO ingin mencari orang-orang pilihan untuk dijadikan bahan penelitian. Apapun pendapatnya, tentang UFO masih diliputi awan misterius sampai sekarang.
Fenomena UFO telah ada sejak era prasejarah
Tidak ada yang tahu sejak kapan dan sampai kapan orang-orang akan ramai membahas tentang UFO. Konon UFO telah muncul sejak era purbakala, sebagaimana yang digambarkan oleh Gino pada gambar di atas. Nampak sekelompok manusia gua sedang memberi penghormatan pada benda yang datang dari langit. Mungkin benda ini disamakan dengan dewa yang sedang mempunyai misi ke bumi. 
Berdasarkan deskripsi pada bagian belakang buku ini, kenampakan UFO sudah terjadi dari masa lalu, diantaranya: tahun 322 SM, pasukan Alexander yang Agung menyerang benda di langit yang berbentuk perisai perak raksasa yang berkilat di atas kota. Tahun 840 Masehi, Uskup Agung Lyons menghentikan jemaatnya yang hendak membunuh dua makhluk asing yang diduga berasal dari luar angkasa. Tahun 1211 di Irlandia, orang-orang Cloera mencoba menangkap makhluk asing yang mendarat di atas gereja. di Jepang, penampakan UFO dengan cahaya yang menyilaukan telah menghentikan langkah seorang algojo yang akan mengeksekusi seorang pendeta Budha. Semua tokoh terkenal dan peristiwa yang monumental tidak jarang yang dihubungkan dengan UFO seperti kru Kapten Colombus yang melihat benda gemerlap di langit pada tahun 1492. Manusia bisa mengintrepetasi semua hal dengan akal pikirnya, dan itu bebas dilakukan. Termasuk dalam fenomena UFO beragam penafsiran tentang UFO dari yang berhubungan dengan alien sampai pada lintang kemukus atau pulung yang membawa keberuntungan. Tahun 60-an Angkatan Udara Amerika mencatat 13.000 penampakan UFO yang setelah ditelaah lebih dalam hanya dua persen yang benar-benar benda terbang yang tak dikenal. AS beranggapan bahwa benda yang disangka sebagai UFO hanya balon udara, satelit atau pesawat yang telah dimodifikasi, Planet yang sedang melakukan tipuan visual autokinesis, meteor dan khayalan.
Perbedaan fisik salah satu alien dengan manusia
Pada gambar di atas diterangkan oleh Gino perbedaan fisik antara alien dengan manusia. Perbedaan yang paling mendasar adalah antena dan warna kulit. Manusia tidak memiliki antena di kepala sebagaimana alien, hanya saja manusia selalu membutuhkan antena untuk penguat sinyal telepon seluler mereka. Alien berwarna kulit yang rata-rata hijau, sedangkan hanya beberapa manusia unik saja yang mempunyai warna kulit hijau seperti Buto Ijo, orang albino, mungkin vegetarian yang sehari makan satu truk sayur sampai pigmennya berubah. Makhluk ijo bukan alien yang sekarang masih jadi selebritis adalah HULK, salah satu superhero yang mempunyai celana elastis dan dapat berubah jadi makhluk raksasa kalau dengan marah atau tertekan.
Tanda-tanda anak keturunan alien
Ruang lingkup mitologi bangsa-bangsa di dunia tidak lepas dari adanya perkawinan campuran antara manusia dengan makhluk lain semacam jin, dewa bahkan alien. Ada Herkules manusia setengah dewa, ada Anoman kera putih yang sakti mandraguna dan setengah manusia sampai manusia setengah alien. Gino mendeskripsikan secara kocak tanda-tanda anak turunan alien. ada enam tanda seperti mata agak lebar, kepala lonjong, tidak suka sekolah (karena sudah diprogram jadi makhluk pintar), cenderung jenius, mempunyai hobi nonton Star Trek dan suka mengumpulkan piring. Kalau merujuk pada tada dua ciri yang pertama, saya teringat teman SMP yang orangnya suka saya sangka alien karena mata lebar dan kepala agak lonjong, info terbaru anaknya sekarang menjadi tenaga keamanan (sekuriti) di sebuah rumah sakit.
Ono rego ono rupo
Pada masa 90-an ada berbagai pernak pernik yang berlabel Alien Wokrshop, ada topi, kaos sampai tas. Alien juga mendapat tempat tersendiri bagi penggemar film Sci-Fi yang mempunyai citarasa teknologi tinggi. Berbagai film turut menyuburkan pernak-pernik alien mulai dari E.T, The Day The Stood Still, Men in Black, Star Trek, Alien sampai Knowing. Bahkan ada film alien yang merupakan hasil adu domba antar dua makhluk asing: Alien vs Predator. Berbagai apresiasi berkembang tentang alien, ada yang sekadar suka bahkan ada yang tertarik menjadi peneliti dadakan untuk masalah makhluk luar angkasa. Gino dalam cergamnya juga menyoroti terkait apresiasi terhadap UFO pada lingkungan sekitar kita. Sebagaimana gambar di atas, Gino memberikan perbandingan antara bule dengan orang Indonesia dalam hal souvenir tentang UFO. Orang bule tidak memikirkan harga yang penting barang bagus dan bermutu tinggi, berapapun siap bayar. Berbeda dengan orang kita yang selalul mempertimbangkan segala sesuatu diluar kebutuhan primer, sampai beli mainan yang notabene untuk pengembangan otak dan sosialisasi perlu mendapat pertimbangan yang detail dan mendalam terkait aspek untung rugi secara ekonomis.
Buku ini layak untuk dijadikan koleksi dan sebagaimana cergam-cergam karya anak negeri lainnya, tidak akan bosan untuk dibaca di saat pulang kerja atau santai. Setting tempat yang tidak berbeda dengan lingkungan kita membuat kita terasa dekat dengan cergam tersebut.
Sebagai bonus untuk resensi buku kali ini, saya akan memberikan video menarik tentang usaha alien untuk tetap eksis di jagad wacana ilmiah maupun fiksi dunia Bumi.


Sumber gambar dan Video:Buku Cerita UFO (terbitan Masmedia Buana Pustaka) dan Roikan's file 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Resensi Buku: UFO"

Post a Comment