Cartoonist and Nationalism

Kali ini, bertepatan dengan HUT 66 Republik Indonesia saya akan membahas salah satu kartunis klasik Indonesia. Selama ini kartunis Indonesia diidentikan dengan kiprah besar dalam berbagai penerbitan seperti Koran dan majalah. Kartunis Indonesia lahir dari proses kreatif yang terbentuk dari dua aspek yatu bakat dasar dan kemampuan kontekstual. Bakat dasar dipupuk melalui sekolah seni rupa atau desain grafis sedangkan kontekstual di asah dengan wacana yang luas. Kartunis sudah menjadi ikon bagi media tertentu seperti Panji Koming karya Dwi Koendoro (Kompas), Pak Tuntung karya Basuki alias Hu Wie Tian (Analisa ), Mang Ohie karya Didin D. Basoeni (Pikiran Rakyat), Pak Bei karya Masdi Soenardi (Suara Merdeka), I Brewok karya I Wayan Gunasta alias GunGun (Bali Post).


Gambar di atas memperlihatkan semangat nasionalisme yang di sokong oleh berbagai pihak. Ada suami istri sebagai keluarga dalam masyakat terkecil, anak kecil sebagai penerus perjuangan. Gambar awan di di atas menggambarkan perlunya semangat cinta tanah air dalam situasi apapun, mendung atau cerah sekalipun. Tiang bamboo melambangkan kesederhanaan, sederhana namun ada kedalaman komitmen dan konsistensi itulah yang menjadi kemewahan bagi jiwa nasionalisme. Apalah arti bendera bagus dan tiang emas sekalipun jika dikibarkan hanya setiap tanggal 17 Agustus saja itupun tanpa tahu apa esensi dari sebuah bendera.
Kartunis bisa menjadi salah satu pelaku untuk pengenalan bangsa dan mempropagandakan semangat nasionalisme. Salah satu anak bangsa tepatnya kartunis nasional yang mempunyai karya klasik penggugah jiwa nasionalis adalah F.X Suhardjo Wignyodarsono yang setelah lama berkecimpung jadi kartunis sampai menjadi seorang dokter. Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Komando Lintas Laut Militer di Jakarta. Pendidikan kedokteran di tempuh sampau ke University of Hawaii pada tahun 1980-1981 dan tetap konsisten berkarya dalam kartun. Tokoh yang digambarkan berupa sesosok lelaki yang notabene adalah dirinya sendiri dan mempunyai seorang istri yang digambarkan berpostur gemuk , setiap karyanya memilliki inisial F.X.Har. Siapa bilang kartunis hanya oleh orang-orang seni rupa atau desain saja?

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cartoonist and Nationalism"

Post a Comment