Berangkat Pulang Ngantor Ngojol


Mobilitas orang kota atau orang desa yang bekerja di kota membutuhkan daya dukung dari sarana angkutan yang memadai. Era awal tahun 2000-an saya akrab dengan angkot di kota Surabaya. Dari lyn E (Sawahan-Karangmenjangan) untuk berangkat kuliah saat capek gowes.  Lyn O (kalau ingin ke THR atau High tech mall).  Lyn C (beli buku di blauran,  pasar turi dan nonton di bioskop surabaya depan tugu pahlawan) sampai Lyn WK (jika akan pulang kampung. Salah satu angkot dengan trayek panjang: Wilangun-Keputih).


Perkembangan era digital dengan kemudahan segala akses, diikuti kemudahan mobilitas.  Kehadiran angkutan berbasis online (ojek motor sampai mobil) memberi warna lain dalam dinamika mengangkut orang atau barang. Ada berbagai fasilitas yang bisa diakses hanya dalam genggaman tangan. Kemacetan lalu lintas merupakan masalah khas pada lingkungan perkotaan. Motor menjadi solusi terjitu untuk bisa sampai ke tempat tujuan dengan beban macet yang lebih sedikit. 
Budal nggojek 

Menjelang libur lebara 2018 karena motor operasional harian ngantor dipakai nyonya. Saya 'terpaksa' memanfaatkan fasilitas app gojek yang ada di ponsel pintar. Pagi itu keluar dari kos mencari titik yang tidak merepotkan tukang ojek. Tepat di dekat perempatan timur Rungkut SIER, sebuah kawasan industri yang sering dilintasi optimus prime alias truk jumbo. Setelah memesan ojek online dan dihubungi driver, iseng-iseng saya memantau pergerakan motor lewat layar ponsel. 

Kulo tunggu ten mriki Pak
Jika pada ojek pangkalan, orientasi medan pengemudi pasti kuat karena biasanya berasal dari orang setempat yang hapal wilayah di luar kepala. Berbeda dengan ojek online, tidak semua driver berasal dari kawasan tersebut. Jika sudah kebingungan orientasi medan, GPS menjadi tuntunan andalan. Pagi itu pengemudi ojek online yang saya tumpangi sudah berada 50 meter dari titik penjemputan. Seraya melihat layar, ternyata sang driver makin menjauh. Rupanya salah belok seharusnya kekiri malah bablas ke kanan. 


Drivere Kebablasan
Setelah drama driver kebablasan berlalu tiba saat saya metrangkring di atas motor. Biasanya rutinitas harian setiap pagi pada hari kerja berangkat bermotor dari Rungkut menuju Unair via Kendangsari (untuk menghindari macet di kawasan Panjangjiwo yang macet paginya memerlukan jiwo yang panjang). Selama dalam motor percakapan kami berkisar seputar masalah lalu lintas, suka dunia driver ojek, kehidupan di jalanan, narkoba sampai mancing. Rupanya driver yang saya naiki adalah pemancing yang biasanya pada waktu senggang atau mengalami kejenuhan hidup memancing di daerah kawasan tambak pemancingan di seputaran timur Sidoarjo. Beliau hapal benar jenis dan perilaku ikan ternyata sebelum nggojek pekerjaan yang ditekuni adalah menjadi penjual ikan di pasar Genteng Surabaya. 

Hari ini teknologi digital sangat memudahkan kehidupan. Perpindahan apapun bisa dilakukan dengan cepat hanya dengan sentuhan jempol. Meskipun begitu kita harus senantiasa menjaga rasa kemanusiaan kita di tengah gencarnya arus virtual-digital. Berikut tips untuk menjadi penumpang ojek online yang baik dan benar. 

1. Pastikan ponsel pintar anda mempunyai cukup daya tenaga (baterai) dan paket data; 
2. Pastikan lokasi penjemputan dan tujuan dapat dikenali oleh teknologi peta digital. Tidak lucu dan kurang etis jika anda mengetikan tempat tujuan ojek anda dengan tempat yang tidak dikenal misalnya Pemberangkatan: Rungkut gang buntu. Tujuan: Kantor Bupati Wakanda. 
3. Siapkan uang pas agar tidak menyusahkan pengembalian dan lebih menghemat waktu; 
4. Jika anda termasuk orang yang menyadari susah dan peliknya hidup di jalanan, berilah 'bonus' pada driver. Misalnya habis Rp 13.000 maka anda bisa membayar Rp 15.000 dan tidak usah minta kembalian; 
5. Hidup dan suspendnya driver tergantung pada tangan anda. Oleh karena itu, jangan lupa untuk memberi penilaian yang layak sesuai kepuasan pada kinerja driver melalui pemberian bintang dan masukan yang positif. 
6. Pada akhir pengantaran jangan lupa mengucapkan terima kasih dan yang paling penting kembalikan helm ijo punya driver. 


Bonus Track: 
Pulang ngegrab bersama Tretan Dibi

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Berangkat Pulang Ngantor Ngojol "

Post a Comment