Cartoonist of the month: Benny Rachmadi


Me and Benny Rachmadi


Benny Rachmadi lahir di Samarinda pada 23 Agustus 1969. menyelesaikan studi desain grafis, fakultas seni rupa IKJ (Institut Kesenian Jakarta) pada tahun 1993. Sempat mengajar di IKJ sampai tahun 2004, di samping menekuni dunia ilustrasi buku dan menjadi ilustrator tetap Kompas Minggu untuk rublik kartun sejak tahun 2003 . Semasa kuliah beliau sempat bekerja di beberapa studio desain grafis secara freelance atau part-time. Tahun 1989-1990 mengisi rublik kartun mingguan secara tetap di harian Bisnis Indonesia. Semasa mengajar di IKJ beliau bekerja sebagai ilustrator di Grafiti Press untuk menangani buku anak-anak, selain iklan dan ilustrasi buku lainnya. Tahun 1997 mendapat tawaran dari KPG untuk membuat Seri Lagak Jakarta bersama Muh. ’Mice’ Misrad, hingga sampai terbit dalam tujuh edisi. Tahun 1998 sampai saat ini, Benny Rachmadi bekerja sebagai ilustrator untuk rublik kartun editorial pada tabloid Kontan yang pada tahun 2007 menerbitkan juga koran Kontan. Tahun 1999-2002 mengasuh rublik ”djakarta as usual” di majalah djakarta!.
Kesenangan Benny Rachmadi pada kartun merupakan bagian dari proses kreatifnya dalam mengembangkan karyanya, sebagaimana dari pernyataan Benny Rachmadi sebagai berikut,

“Kalau kartun sih memang dari awal saya suka gambar kartun senang yang lucu-lucu saya juga orang yang senang bercanda, saya merasa cocok di sini, memang itu banyak pertanyaan kok larinya kok nggak ke desain atau bidang yang lain malah di kartun, memang pertama saya suka nggambar ya karena proses setiap gambar dapat dirombak dari gambar realis, gambar yang apa…bermacam gaya lah, tergantung kebutuhan”



Benny Rachmadi mempunyai kartunis favorit di antaranya Priyanto, kartunis majalah Tempo, sekaligus dosen beliau semasa kuliah dan Dwi Koendoro, pencipta Panji Koming pada Kompas Minggu. Benny Rachmadi menyukai gaya humor dari Dwi Koen yang bagus dan gampang dicerna.



Benny Rachmadi paling senang mengamati segala hal, yakni sesuatu yang aneh, janggal, membuat penasaran maupun yang bersifat tidak lazim yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Benny Rachmadi suka bergaul dengan semua orang dari berbagai golongan, tanpa membedakan latar belakang dan kelas sosial. Kebiasaan ini makin terasah ketika masih duduk di bangku kuliah aktif di koran dinding kampus. Banyak hal dari berbagai fenomena sosial dari kehidupan sehari-hari yang sering kelewat atau dianggap tidak menarik oleh orang-orang, namun bagi Benny Rachmadi dianggap sebagai sesuatu yang menarik. Hal inilah yang mendasari proses kreatif dari Benny Rachmadi dalam berkarya dimulai dari banyak mengamati segala hal mulai hal yang kerap dibicarakan orang sampai pada hal-hal ringan yang sering dipandang sebelah mata oleh orang lain.
Prestasi yang pernah diraih oleh Benny Rachmadi adalah penghargaan IKAPI (Ikatan Penerbit Indonesia) sebagai ilustrator buku anak-anak terbaik tahun 1995. Tahun 1996, beliau terpilih sebagai pemenang kategori seni adegan atau komik (Sequential Art) pada Internasional Competition Student Artist di Savannah, USA. Benny Rachmadi juga kerap menampilkan karyanya dalam beberapa pameran kartun di antaranya pemeran Kartun untuk Demokrasi yang diselenggarakan Friedrich Naumann Stiftung (FNSt) bekerja sama dengan Persatuan Kartunis Indonesia (Pakarti) di Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada oktober tahun 2000. pameran diikuti oleh 75 kartunis.
Kartun karya Benny Rachmadi pada bulan Maret sampai April 2007 mewakili Indonesia dalam pameran kartun internasional yang diadakan oleh Pusat Kebudayaan Jepang. Pameran yang mengangkat tema tentang gaya hidup anak muda tersebut diikuti oleh perwakilan kartunis dari berbagai negara se-Asia diantaranya Malaysia, Jepang, China, Thailand, Philipina, dan lain sebagainya. Pameran ini diadakan dengan sistem road show yakni dipamerkan secara berkeliling dari satu negara ke negara lain.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cartoonist of the month: Benny Rachmadi"

Post a Comment